"SALAM LUAR BIASA">>Selamat Datang di Blog SLB PGRI Tegaldlimo,Hak Pendidikan Bukan Hanya Bagi Mereka Yang "SEMPURNA" Tetapi "KAMI" Juga Berhak Untuk Merasakannya,Jangan Lupa Isi Buku Tamu dan Kritik serta Sarannya ya......,Terima Kasih Atas kunjungannya<<,SUKSES BUAT ANDA SEMUA.

Maandag 08 April 2013

Cara Menentukan KKM


Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut:
1.   Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas!
2.   Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing aspek:
a.   Aspek Kompleksitas:
Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b.   Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c.   Aspek intake
Semakin tinggi kemampuan awal  siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi.
3.   Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD!
4.   Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran!
5.   KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
Contoh:

Dokumen untuk diunduh:

Format KKM dan Contoh.xls

Format KKM dan Contoh.doc


Sumber : http://tunas63.wordpress.com/2009/07/12/cara-menentukan-kkm/

PROTA PROMES SD/MI





Prota Promes SD/MI , MI, Program semester SD/MI , MI, prota aqidah  akhlak, download rpp tiga serangkai sd, download program semester sd , download prota sekolah, promes bahasa inggris, rpp bahasa inggris kelas 6 sd, Program Tahunan SD/MI , MI Bahasa Indonesia , Bahasa Inggris , IPA , IPS , Bahasa Daerah , Bahasa Jawa , Matematika , Agama , Al Qur’an Hadits , Fiqih , Aqidah Akhlak , SKI , PKn , PPKn, kelas 1,2,3,4,5,6 kelas I,II,III,IV,V,VI PROTA PROMES SD/MI   PROTA PROMES SD/MI           
Ini adalah koleksi dari Sekolah saya semoga bermanfaat, Maaf jika yang anda cari belum ada…bukanya tidak ada..hehehehe tapi mungkin memang belum ada, masih dalam proses upload…semua dikarenakan ane lagi sibuk di Sekolahan..maaf ye..!!!! 
PROTA PROMES SD/MI ,PROTA PROMES SD/MI  
File Prota dan Promes dengan Ekstensi Ms. Word memudahkan untuk pengeditan bagi guru-guru Indonesia tercinta, semoga dapat menjadi acuan! file kami simpan dalam bentuk Zip untuk memudahkan dalam penyimpanan…dan dapat dibuka dengan program ZIP or Winrar jika dalam komputer anda belum terdapat ZIP atau Winrar silahkan download 
PROTA PROMES SD/MI ,PROTA PROMES SD/MI           
disini! dan file ini saya taruh dalam 4shared karena IDWS atau Ziddu susah untuk pemula di internet …terima kasih! fitursekolah@gmail.com 
PROTA PROMES SD/MI ,PROTA PROMES SD/MI          
untuk donwload (klik pada mata pelajaran untuk menDownload) akan mucul di Tab baru kemudian klik “Download Now” kemudian ada konfirmasi tunggu beberapa detik muncul tulisan “Click here to download this file” klik aja…beres deh,,hihihihihi 
PROTA PROMES SD/MI  ,PROTA PROMES SD/MI           
Prota Promes SD/MI       
(Program Semester / Program Tahunan)

Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3

· Fiqih
· Fiqih
· Fiqih



Kelas 4
Kelas 5
Kelas 6
· Fiqih
· Fiqih
· Fiqih
Prota Promes SD/MI

Mengenal Variasi Penyebab Sindrom Down



Mengenal Variasi Penyebab Sindrom Down


Penyebab sindrom downasih menjadi hal yang terus menerus diteliti dalam pengembangan ilmu kedokteran saat ini. Normalnya, sel manusia biasanya berisi 23 pasang kromosom. Satu kromosom dalam pasangan masing-masing berasal dari ayah sedangkan pasangan lain dari ibu. Penyebab down sindrom merupakan hasil ketika salah satu dari tiga jenis pembelahan sel yang abnormal melibatkan kromosom 21 terjadi. Ketiga kelainan pembelahan sel menghasilkan materi genetik dari ekstra kromosom 21, yang bertanggung jawab untuk fitur karakteristik dan masalah perkembangan sindrom Down.
penyebab sindrom down melibatkan kromosom 21Terdapat tiga variasi genetik yang dapat menjadi penyebab sindrom down antara lain trisonomi 21, mosaic sindrom down, dan translokasi sindrom down. Pada variasi penyebab down sindrom trisomi 21, merupakan variasi penyebab sindrom down dimana kasus yang dhtemukan lebih dari 90 persen dari seluruh jenis variasipenyebab sindrom down. Seorang anak dengan trisomi 21 memiliki tiga ganda kromosom 21 (seperti yang dijelaskan sebelumnya, orang yang normal memiliki dua pasang) dalam semua selnya. Bentuk sindrom Down ini disebabkan oleh pembelahan sel abnormal selama pengembangan sel sperma atau sel telur.
Variasi mosaic sindrom down merupakan bentuk yang jarang dari sindrom down, anak-anak memiliki beberapa sel dengan tambahan salinan kromosom 21. Variasi ini terdiri dari dari sel normal dan sel abnormal yang disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal setelah pembuahan.
Variasi lain dari penyebab down sindrom adalah translokasi sindrom down. Down syndrome juga dapat terjadi ketika bagian dari kromosom 21 melekat (translokasi) ke kromosom lain, sebelum atau pada saat pembuahan. Anak-anak dengan sindrom down translokasi memiliki dua salinan kromosom 21 yang biasa, tetapi mereka juga memiliki bahan tambahan dari kromosom 21 melekat pada kromosom translokasi. Variasi penyebab sindrom down ini sangat jarang terjadi.
Faktor Resiko dan Penyebab Sindrom Down
Sampai saat ini diakui bahwa tidak ada faktor perilaku atau lingkungan yang dapat menjadi penyebab sindrom down. Beberapa mitos menyebabkan bahwa penyebab sindrom down disebabkan oleh faktor genetik (warisan), namun pada kenyataannya sindrom down tidak disebabkan oleh kesalahan dalam pembelahan sel selama pengembangan sperma, sel telur atau embrio.
Translokasi sindrom Down adalah satu-satunya bentuk gangguan yang dapat ditularkan dari orangtua ke anak. Namun, hanya sekitar 4 persen anak-anak dengan sindrom down terjadi translokasi. Dan hanya sekitar setengah dari anak-anak ini mewarisi dari salah satu orangtua mereka. Ketika translokasi diwarisi, ibu atau ayah adalah pembawa seimbang dari translokasi, yang berarti ia memiliki beberapa materi genetik ulang, namun tidak ada bahan genetik tambahan.
Ada beberapa orang tua yang memiliki risiko lebih besar memiliki bayi dengan sindrom Down. Faktor-faktor tersebut yaitu usia ibu untuk melahirkan. Bagi seorang ibu yang memiliki umur yang sudah lanjut diketahui berpengaruh dengan angka kejadian sindrom down.

SKKD SLB



SKKD SLB

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bahan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) telah menyusun Standar Isi yang disahkan oleh Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006, Standar Kompetensi Lulusan yang disahkan dengan Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006. Selanjutnya Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Nomor 22 dan 23.
Atas dasar hal tersebut, maka Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Ditjen Mandikdasmen menindaklanjuti dengan mencetak Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar peserta didik pada Sekolah Luar Biasa.
Dalam buku ini dituangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai pada setiap semester, yang harus dikuasai oleh peserta untuk mata pelajaran tertentu di SLB.
Saya berinisiatif , untuk menginformasikan dan membagikan SKKD SLB ini kepada teman-teman senasib dan seperjuangan yang selalu dengan tulus serta ikhlas telah menyumbangkan separoh kehidupannya untuk kemajuan Pendidikan Luar Biasa Khususnya di Jawa Barat dan di Indonesia pada umumnya.
Dan  saya juga sangat berharap hal ini dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SLB.
“ SALAM LUAR BIASA”
DOWNLOAD SKKD SLB GRATIS ……
CARANYA    KLIK LINK “AMBIL DI SINI
SKKD SDLB    (SDLB A, B, C, D DAN E)     AMBIL DISINI / DI SINI
* SKKD SMPLB (SMPLB A, B, C, D DAN E) AMBIL DISINI
SKKD SMALB (SDLB A, B, C, D DAN E)     AMBIL DISI

Tuna Laras


Tunalaras

Publikasi pada 10 Januari 2012
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar. (Wikipedia)

Klasifikasi anak tunalaras

Secara garis besar anak tunalaras dapat diklasifikasikan menjadi anak yang mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan anak yang mengalami gangguan emosi. Sehubungan dengan itu, William M.C (1975) mengemukakan kedua klasifikasi tersebut antara lain sebagai berikut:



1. Anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial:
1.     The Semi-socialize child, anak yang termasuk dalam kelompok ini dapat mengadakan hubungan sosial tetapi terbatas pada lingkungan tertentu. Misalnya: keluarga dan kelompoknya. Keadaan seperti ini datang dari lingkungan yang menganut norma-norma tersendiri, yang mana norma tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan demikian anak selalu merasakan ada suatu masalah dengan lingkungan di luar kelompoknya.
2.     Children arrested at a primitive level of socialization, anak pada kelompok ini dalam perkembangan sosialnya, berhenti pada level atau tingkatan yang rendah. Mereka adalah anak yang tidak pernah mendapat bimbingan kearah sikap sosial yang benar dan terlantar dari pendidikan, sehingga ia melakukan apa saja yang dikehendakinya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya perhatian dari orang tua yang mengakibatkan perilaku anak di kelompok ini cenderung dikuasai oleh dorongan nafsu saja. Meskipun demikian mereka masih dapat memberikan respon pada perlakuan yang ramah.
3.     Children with minimum socialization capacity, anak kelompok ini tidak mempunyai kemampuan sama sekali untuk belajar sikap-sikap sosial. Ini disebabkan oleh pembawaan/kelainan atau anak tidak pernah mengenal hubungan kasih sayang sehingga anak pada golongan ini banyak bersikap apatis dan egois.
2.  Anak yang mengalami gangguan emosi, terdiri dari:
1.     neurotic behavior, anak pada kelompok ini masih bisa bergaul dengan orang lain akan tetapi mereka mempunyai masalah pribadi yang tidak mampu diselesaikannya. Mereka sering dan mudah dihinggapi perasaan sakit hati, perasaan cemas, marah, agresif dan perasaan bersalah. Di samping itu kadang mereka melakukan tindakan lain seperti mencuri dan bermusuhan. Anak seperti ini biasanya dapat dibantu dengan terapi seorang konselor. Keadaan neurotik ini biasanya disebabkan oleh sikap keluarga yang menolak atau sebaliknya, terlalu memanjakan anak serta pengaruh pendidikan yaitu karena kesalahan pengajaran atau juga adanya kesulitan belajar yang berat.
2.     children with psychotic processes, anak pada kelompok ini mengalami gangguan yang paling berat sehingga memerlukan penanganan yang lebih khusus. Mereka sudah menyimpang dari kehidupan yang nyata, sudah tidak memiliki kesadaran diri serta tidak memiliki identitas diri. Adanya ketidaksadaran ini disebabkan oleh gangguan pada sistem syaraf sebagai akibat dari keracunan, misalnya minuman keras dan obat-obatan